Selasa, 03 Juni 2008

Harga Minyak Dunia.. Spekulasi dan Trend Baru...

Masyarakat dunia telah dikagetkan dengan sebuah fenomena baru yaitu melonjaknya harga minyak dunia. Fenomena harga minyak yang tidak logis lagi ini merupakan pukulan yang sangat telak baik di dunia industri dan sayarakat kecil dari negara maju sampai negara miskin. Harga minyak yang telah mencapai 130 dollar amerika perbarel sama sekali tidak pernah ada dalam benak para pengusaha, penguasa bahkan kita masyarakat awam.

Apa sebab harga minyak dunia melambung?
Kondisi ini berawal dari adanya kredit macet di sektor perumahan di Amerika Serikat. Bank-bank yang menangangi kredit perumahan tersebut tidak dapat membayar tagihan kepada pemerintah. Hal ini sudah berjalan dalam waktu 2 tahun terakhir ini. Sehingga pihak bank tersebut berinvestasi di bidang lain, yaitu membeli saham energi. Hal ini dilakukan selain untuk menutupi kerugian di sektor perumahan, juga dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan yang besar di tengah kerugian yang telah menimpa mereka. Trend semacam ini ternyata diikuti oleh para spekulan yang memandang hal ini sebagai peluang menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Sehingga kondisi bisa ditebak, persediaan saham energi terbatas, sementara yang membutuhkan banyak, maka harga saham di bidang energipun membubung tinggi dan menjadi primadona baru di bidang investasi.

Apakah stock minyak dunia kurang?
OPEC atau organisasi negara pengekspor minyak telah menyatakan bahwa stock minyak dunia tahun 2008 ini tidak menurun, dikurangi ataupun kurang, bahkan menurut mereka (OPEC) produksi untuk pasokan minyak dunia tahun ini telah dinaikkan 15% dari tahun lalu. Organisasi ini juga menyatakan bahwa kondisi tingginya harga minyak dunia sekarang bukanlah disebabkan oleh kurangnya pasokan minyak dunia oleh negara penghasil minyak, melainkan adanya trend baru yaitu tingginya minat terhadap saham energi. Sekali lagi bukan pasokan minyaknya melainkan tingginya minat di saham energi. Walaupun telah didesak oleh negara-negara maju terutama Amerika Serikat, OPEC tetap pada pendiriannya tidak akan menambah pasokan minyak dunia.

Apakah harga minyak akan turun bila OPEC menuruti tuntutan Amerika Serikat?
Tingginya harga minyak sekali lagi tidak disebabkan oleh keurangan pasokan minyak dunia melainkan tingginya permintaan terhadap sahamnya. Sehingga apabila OPEC manaikkan pasokan minyaknya, maka dapat diketahui selanjutnya, persediaan minyak akan membanjiri dunia, dan harga minyak akan turun. Namun tidak signifikan. Hal ini akan memancing sebuah trend baru yaitu penimbunan stock minyak oleh para spekulan sehingga harga minyak akan kembali naik. Langkah untuk menambah pasokan minyak dunia oleh OPEC jelas tidak akan memecahkan masalah terhadap tingginya harga minyak dunia sekarang.

Kondisi apa yang akan terjadi selanjutnya?
Kondisi selanjutnya adalah terjadinya inflasi besar-besaran di semua negara terutama negara pengimpor minyak termasuk Indonesia. Apabila hal ini berlangsung terus-menerus maka mau tidak mau dunia investasi akan mencari sebuah kesetimbangan baru, yaitu harga minyak tidak pernah akan turun. Sebagai contoh naiknya nilai dollar Amerika terhadap rupiah yang pernah mencapai 18.000 rupiah per dollar. Pada waktu itu pemerintah Indonesia telah mengambil langkah untuk meredam naiknya harga dollar terhadap rupiah sehingga berhasil menempatkan rupiah pada 9.500 rupiah per dollarnya. Apakah rupiah akan bisa kembali ke 2.500 rupiah per dollarnya? Sangat kecil kemungkinannya bahkan mendekati tidak mungkin dipandang dari nilai logisnya. Hal ini dikarenakan telah terciptanya kesetimbangan baru di bidang ekonomi negara kita, artinya bahwa dunia investasi di Indonesia telah “sreg” dan tumbuh dengan baik pada nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar yaitu di kisaran 9.316 rupiah per dollarnya [Selasa, 27 Mei 2008]. Analogi rupiah terhadap dollar ini juga akan berlaku sama dengan harga minyak dunia sekarang dan dunia investasi pada umumnya. Bila hal ini berlangsung lama, maka harga minyak dunia akan mendapati sebuah kesetimbangan baru terhadap dunia investasi.

Apa dampak dari subsidi BBM oleh pemerintah?
Kita mengetahui bahwa subsidi pemerintah terhadap bahan bakar minyak nasional sangatlah tinggi. Hal ini menyebabkan dampak positif maupun negatif yang diterima olah bangsa Indonesia. Mari kita coba berhitung, lebih besar mana dampak positif atau dampak negatif yang diterima oleh bangsa Indonesia.
Dampak positif:
1. Masyarakat terutama rakyat kecil dapat menikmati bahan bakar murah dari premium, solar dan minyak tanah.
2. Harga barang terjangkau dan terjaga karena harga atau biaya transportasi murah.
3. Daya beli masyarakat terjaga bahkan meningkat dengan terjaganya harga barang terutama kebutuhan pokok.
4. Inflasi dapat ditekan sekecil mungkin.
5. Dunia investasi lebih segar karena inflasi kecil.
6. Negara akan mendapat keuntungan dari sehatnya dunia investasi

Dampak negatif:
1. Manfaat penggunaan bahan bakar bersubsidi yang tidak tepat sasaran dan langsung dinikmati oleh masyarakat miskin. Dari 18 Trilliun rupiah subsidi BBM, 10 Trilliun nya dinikmati oleh orang mampu (baca: kaya).
2. Penggunaan bahan bakar bersubsidi yang menyimpang. Banyak kita temukan bahan bakar bersubsidi digunakan untuk industri, terutama industri berskala besar. Sehingga sering kita dengar dan lihat dari berita media massa tentang kelangkaan BBM di suatu daerah.
3. Penyelundupan BBM bersubsidi ke negara tetangga. Yang terakhir ini nilainya sangat besar. Negara yang memberikan subsidi pada tiap liter bahan bakar tersebut, jelas telah dirugikan trilliunan rupiah. Dan sampai saat inipun pemerintah kita masih terus bekerja keras menumpas jaringan penyelundup BBM bersubsidi.

Apa langkah yang harus ditempuh oleh Pemerintah Indonesia menghadapi tingginya harga minyak dunia?
Dalam menghadapi krisis tingginya harga minyak dunia yang sudah mencapai 130 dollar per barel atau sekitar 62,5% melebihi APBN 2008 untuk konsumsi minyak nasional yang sudah ditetapkan (80 dollar per barel), maka mau tidak mau pemerintah harus mengurangi subsidi BBM nasional, atau dengan kata lain pemerintah harus menaikkan harga BBM dalam negeri untuk menyelamatkan APBN yang telah dibentuk. APBN tersebut haruslah logis dan disesuaikan dengan kondisi keuangan dan perubahan yang terjadi secara global di dunia.

Menaikkan harga BBM nasional beresiko sangat besar mengingat hal ini memiliki impact yang secara langsung dirasakan oleh rakyat kecil. Dari kondisi tersebut pemerintah telah mengambil langkah dan solusi yang sangat tidak populer di dunia politik yaitu Bantuan Langsung Tunai (BLT). BLT ini banyak mengundang kontroversi baik dari oposisi politik pemerintah maupun dari elemen masyarakat yang lain. Berikut ini beberapa pandangan atau pendapat seputar BLT:
1. Tidak mendidik masyarakat karena akan menjadikan masyarakat malas akibat dari pemberian bantuan langsung.
2. Masyarakat kecil hendaknya tidak diberi ikan, melainkan diberikan kail agar dapat bertahan menghadapi kondisi krisis.
Namun ada beberapa hal lagi yang patut kita pertimbangkan tentang pendapat-pendapat diatas yaitu:
1. Pemberian BLT yang besarnya seratus ribu rupiah kepada rakyat miskin bertujuan untuk mempertahankan kemampuan daya beli dan diharapkan mengurangi dampak impact yang sangat besar, sehingga rakyat miskin dapat mempertahankan kondisi ekonomi mereka untuk selanjutnya dalam beberapa bulan dapat menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi.
2. Pemberian BLT ini harus dilaksanakan dengan baik dan haruslah dilengkapi dengan data rakyat miskin secara valid sehingga dapat tersalurkan dengan benar dan proporsional.
3. Pemberian kail kepada rakyat miskin, dalam hal ini kesempatan usaha, merupakan langkah yang panjang dan perlu dipersiapkan secara matang. Kondisi krisis global yang saat ini terjadi merupakan kejadian yang relatif singkat dan mendadak, sehingga perlu dilaksanakan tindakan cepat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat miskin.

Tindakan apa yang harus kita lakukan menghadapi krisis global?
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menghadapi krisi global yang menimpa kita saat ini. Semua tindakan yang sudah kita pikirkan sebelumnya pastilah tidak jauh-jauh dari tindakan PENGHEMATAN. Kita dapat memilah sendiri kegiatan mana yang dapat kita lakukan untuk menyiasati kondisi krisis yang terjadi saat ini.

Penulisan artikel ini hanya berupa opini dari penulis. Data-data yang diberikan juga hanya merupakan asumsi dan bukan merupakan data yang valid. Segala kritikan dan masukan dari pembaca merupakan hal yang penulis butuhkan.

Tidak ada komentar:

Hasil Pencarian Google